Rabu, 22 April 2009

SMS-AN SETAN MUKA PUCAT DAN UDIK CANTIAK tentang Manajemen Kolaborasi Taman Nasional

Saya menulis esai ini dan dipublikasikan di salah satu milis lingkungan di Indonesia pada tanggal 2 September 2005
==========================================

Dua minggu silam, setan Muka Pucat senewen dan uring-uringan karena tidak menemukan manusia-manusia yang telah berada dalam pengawasannya selama hampir 2 minggu masa tugasnya. Padahal setan ini telah berencana menggunakan manusia-manusia tersebut sebagai alat-alat adu domba selama masa tugasnya di bumi guna memperluas kekacauan demi medali penghargaan dan kenaikan jabatan di kerajaan para setan. Setelah mencari kesana kemari selama sekitar 1 minggu, Muka Pucat tetap saja masih belum bisa menemukan manusia-manusia tersebut, akhirnya Muka Pucat meminta bantuan pencarian ke setan Buruk Pake di Pusat Informasi Kerajaan Setan. Buruk Pake lalu menyebarkan informasi pencarian ke jaringan kerja kerajaan setan di dunia antah beranta.

“Who let the dogs out” demikian pekikan suara penyanyi yang keluar dari hp Sony Ericsson K 700i milik Muka Pucat 2 hari silam tanda ada sms masuk. Muka pucat yang sedang terkantuk-kantuk membaca suatu artikel tentang Taman Nasional mengangkat tangan kanannya dengan malas meraih hp yang terletak di atas meja kecil di samping sofa bednya. Hmmmmmmmmmmmmmmm, tumben amat si Udik Cantiak kirim sms ke gue… demikian gumanan Muka Pucat sambil dahinya berkerut-kerut diiringi mulut yang menguap lebar karena kantuk... sambil terus mengamati sms Udik Cantiak yang adalah Kepala Biro Jaringan Kerajaan Setan di Sulawesi. Sebagai Kepala Biro, Udik Cantiak bertanggung-jawab mengkoordinir para setan kecil dan juga manusia-manusia yang telah menjadi pengikut kerajaan setan guna membuat kekacauan-kekacuan secara intens dan meluas serta merekrut sebanyak mungkin manusia dari wilayah tersebut menjadi pengikut-pengikut setia kerajaan setan.

“apa khabar? Sedang apa? Bagaimana situasi Jakarta”, demikian tulisan yang terbaca di sms Udik Cantiak.
Dengan bermalas-malasan jari-jari Muka Pucat mengetuk-ngetuk tombol-tombol hp menulis sms balasan “baik, baca, panas dan polusi tinggi seperti biasa”.
“who let the dogs out” pekikan suara penyanyi muncul lagi dari hp Muka Pucat tanda ada sms masuk lagi, “baca apa” sms balasan Udik Cantiak….”
Hmmmmmmmmmmmm si Udik ini mau apa sebenarnya, koq bertele-tele aja smsnya.. ganggu keasyikan gue nih…” ngedumel Muka Pucat, mukanya makin pucat dan bersemu merah karena kesal terhadap sms Udik Cantiak yang ga jelas juntrungannya…
“beberapa artikel tentang Taman Nasional” balas Muka Pucat pendek… sambil jarinya mengaktifkan tombol silent dan getar di hp agar tidak dikagetkan oleh suara penyanyi yang keluar dengan nyaring dari hp saat ada sms masuk…

“wow pas dong he he he he” demikian tulisan yang tertera di sms balasan yang diterima Muka Pucat…yang membuat Muka Pucat makin kesal terhadap Udik Cantiak…“Udik, kamu sebenarnya mo ngobrol, mo gangguin gue atau apa?” balas Muka Pucat ketus karena kemarahannya mulai muncul….“saya punya informasi tentang manusia-manusia yang kamu cari… yang kebetulan sedang meeting tentang Taman Nasional bertempat di wilayah tugas saya, makanya saya katakan pas dong J” balas Udik Cantiak panjang-panjang guna menurunkan tensi emosi Muka Pucat, tapi masih menggunakan nada canda dalam smsnya yang disisipi tanda seyuman J sebagaimana kebiasaannya yang ceria, periang dan penuh canda. Walau Udik Cantiak mengetahui adanya sinyal dari Muka Pucat yang sedang tidak mood diajak bergurau dari tulisan sms balasan Muka Pucat. “Mungkin saja Muka Pucat masih sedang kesal karena tidak menemukan calon-calon mangsanya”, duga Udik Cantiak sehingga ia cepat-cepat masuk ke pokok informasi yang ingin disampaikannya ke Muka Pucat.
“o yaaaaaaaaaah… gimana cerita lengkapnya” balas Muka Pucat dengan cepat dan penuh semangat. Muka Pucat langsung duduk tegak dan meletakan artikel yang sedang dipegangnya ke atas meja kecil tersebut. Kantuknya langsung hilang diterpa angin dari kipas yang sedang on pada posisi 3... karena rumah kontrakan yang ditempatinya untuk menjalankan tugasnya di bumi selama 1 bulan ini sangat panas dan pengap... dia ingin mengontrak rumah yang lebih baik, tapi dana sewa rumah yang disediakan bendahara kerajaan setan hanya cukup untuk sewa rumah sebagaimana yang ditempatinya saat ini… dia tidak bisa menilep uang kerajaan karena bendahara kerajaan dan stafnya sangat lihai memeriksa berbagai supporting documents pelaporan keuangan para setan yang melakukan tugas di bumi. Bendahara dan para stafnya akan secara teliti dan penuh curiga memeriksa berbagai dokumen seperti kuitansi belanja, tiket, boarding pas dan dokumen pendukung lainnya guna menemukan kalau-kalau setan-setan yang bertugas melakukan pemalsuan tanda-tangan, mark up harga, memalsu dokumen pendukung melalui teknologi scanning dan lain-lainnya untuk memperkaya diri menggunakan uang kerajaan yang diberikan sebagai advance pada mereka saat melakukan tugas di bumi,,, “ga apa-apa, toh hanya beberapa hari lagi masa tugas ku di bumi, setelah itu saya akan kembali ke rumah yang nyaman di kerajaan antah beranta, komentar Muka Pucat dalam hati, sambil menunggu sms balasan dari Udik Cantiak.

“he he he, mereka sedang meeting di LETEK POI NA di kawasan pegunungan To Kalekaju” balas Udik Cantiak dengan riang gembira karena infonya telah mencairkan kekesalan Muka Pucat.
“pegunungan To Kalekaju? dimana tuh” balas Muka Pucat tak sabar dan penuh tanya.
“To Kalekaju merupakan suatu kawasan pegunungan yang mencakup kawasan administratif 4 provinsi di Pulau Sulawesi”, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara”, “kawasan pegunungan tersebut sangat kaya dengan keaneka-ragaman hayati flora dan fauna serta beragam suku, adat dan juga budaya”, “beberapa bagian dari kawasan pegunungan tersebut telah dijadikan Kawasan Taman Nasional. Misalnya yang dikenal sebagai Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi Tengah merupakan bagian dari To Kalekaju. Ada pula kawasan Karts yang membentang di kabupaten Maros, Pangkep dan Sidrap di Provinsi Sulawesi Selatan, juga merupakan bagian dari kawasan pegunungan To Kalekaju, dimana menurut gosip terbaru para manusia, kawasan Karts tersebut akan dijadikan kawasan Taman Nasional karena keanekaragaman hayatinya yang kaya, diantaranya adalah kupu-kupu”. Kawasan pegunungan To Kalekaju juga kaya akan bahan tambang yang telah dieksploitasi maupun yang direncanakan untuk dieksploitasi, seperti di Soroako dan Rampi di wilayah Luwu, Sasak di Kabupaten Toraja, Kalumpang di Kabupaten Mamuju dan juga beberapa kawasan di Kapupaten Mamasa dan Polewali yang telah diekploitasi oleh Inco maupun yang baru mulai dilirik oleh Newmont, Antam dan juga Rio Tinto sebagaimana gosip yang beredar… demikian beberapa sms Udik Cantiak berturut-turut diterima hp Muka Pucat…
“hmmmmm, lalu mengapa mereka lakukan pertemuan di kawasan pegunungan itu”, mengapa mereka tidak melakukan pertemuan di hotel-hotel mewah sebagaimana yang sering mereka lakukan” sms balasan Muka Pucat ke Udik Cantiak… tidak ingin meneruskan diskusi via sms tentang nilai kawasan To Kalekaju bagi manusia…
“heeeeeee.. lu pikir Letek Poi Na di To Kalekaju tidak mewah?, Letek Poi Na merupakan suatu kawasan peristirahatan yang dipenuhi oleh resorts mewah dilengkapi kolam-kolam air panas belerang, danau-danau alam, lapangan golf, gymnasium, whirlpool, fasilitas teknologi canggih dan juga lusinan heli untuk transportasi dari Letek Poi Na ke bandar udara Hasanuddin Makassar, pemandangannya sangat indah dan mempesona… fasilitas yang tersedia mungkin mengalahkan fasilitas-fasilitas hotel bintang 5 di Jakarta” balas Udik Cantiak….“wah wah wah.. luar biasa juga kawasan yang menjadi tempat tugas mu itu JJJ, kelakuan manusia-manusia itu ga berubah-berubah juga yach he he he” komentar Muka Pucat melalui sms sambil senyum-senyum dan tertawa kecil… Muka Pucat kembali membayangkan medali yang bakal diterimanya dari BOS para setan… “semakin mereka terbiasa sampai akhirnya mencintai gaya hidup hedonis, maka akan semakin mudah bagi saya untuk mempengaruhi mereka melakukan kejahatan, termasuk memanipulasi laporan-laporan keuangan ke para donor mereka….. he he he… kata Muka Pucat dalam hati. Gaya hidup terhedonisasi seperti penulis cerita ini, lanjut pikiran Muka Pucat. Hedonisasi hidupnya telah membuat dia sangat konsumtif dan metropolis abis deh…. Hari-harinya hanya diisi dengan belanja, meeting dan pindah dari hotel ke hotel, konsumsi narkoba, perokok berat, pengagum sex bebas, mabuk-mabukan di bar-bar hotel, pub, karaoke serta keluar masuk berbagai diskotik… dia akan jadi seorang pengikut ku yang sangat setia.. saya akan menjadikan dia seorang provokator ulung di berbagai events sehingga dia akan dibenci, dimusuhi dan dicaci…. Makin besar tekanan yang dihadapi akan makin mengakrabkan hubungan dia dengan kerajaan setan melalui saya….saya akan menggunakan berbagai cara untuk itu paralel dengan berbagai teknik dan ketrampilan serta sejumlah fasilitas duniawi yang akan saya sediakan baginya guna mematri kesetiaannya kepada kerajaan setan” demikian pikiran Muka Pucat terus mengembara mengomentari si penulis cerita…

“eh apa yang mereka diskusikan sampai harus jauh-jauh ke Letek Poi Na di kawasan pegunungan To Kalekaju?”, tanya muka Pucat lebih lanjut melalui sms, sadar dari pikirannya yang sedang mengembara.
“Manajemen Kolaborasi Taman Nasional” balas Udik Cantiak. “lah, manajemen kolaborasi itu khan merupakan konsep yang telah dibicarakan puluhan tahun silam, saya bahkan pernah ikuti salah satu pertemuan yang mendiskusikan hal tersebut 4 atau 3 tahun silam di satu hotel berbintang 4 di jakarta, yakni Hotel Santika”, beberapa lsm juga telah menguji coba manajemen kolaborasi itu di beberapa kawasan taman nasional melalui kerja sama dengan pemerintah, lsm lokal, komunitas-komunitas masyarakat yang dimobilisir dan juga pengusaha-pengusaha pariwisata”. “Intinya, manajemen kolaborasi dijadikan semacam PANASEA untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul di wilayah-wilayah yang ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional, terutama masalah konflik klaim antara komunitas-komunitas masyarakat yang berdiam di dalam dan sekitar Taman Nasional berhadapan dengan klaim negara yang dilakukan secara sepihak berdasarkan rekomendasi-rekomendasi penelitian yang dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian ataupun para peneliti individual”. “Manusia-manusia itu menggunakan ilmu tipu menipu yang kita ajarkan kepada mereka he he he he”, supaya orang-orang kampung tidak berteriak dan marah-marah terus tentang hak-hak mereka di wilayah yang dijadikan kawasan Taman Nasional, maka mereka diajak kerjasama melalui manajemen kolaborasi. Padahal faktanya mereka hanya dimanipulisasi saja saja untuk kepentingan pihak lain. Warga kampung yang terlibat sih senang-senang saja karena saat menghadiri berbagai pertemuan ataupun menjadi bagian dari kepengurusan manajemen itu, mereka mendapat sejumlah uang duduk dan uang cape dari para pengelola proyek yang selalu bikin laporan-laporan bagus ke donor agar uang proyek terus mengalir dengan lancar …he he he he he…. Pada saat mereka mendapatkan sejumlah uang dan juga fasilitas, orang-orang kampung itu diam-diam saja, tapi pada saat uang dan fasilitas berhenti, mereka mulai marah-marah lagi karena haknya diambil alih… kalo teriakan mereka tidak didengar, nah mereka mulai melakukan berbagai tindakan destruktif terhadap alam sekitar dengan berbagai cara seperti kerja sama dengan para cukong kayu untuk lakukan penebangan masal dan komersialisasi kayu ataupun komersialisasi sejumlah flora dan fauna endemik dan eksotik di kawasan-kawasan tersebut. Oleh karena proyek-proyek bergelimang duit tersebut telah berhasil merubah cara pikir dan perilaku orang menjadi konsumtif dan prakmatis. Satu contoh nyata adalah di penulis cerita ini… he he he he. Ngapain susah-susah jadi petani, peternak ataupun nelayan, kalo kita dengan mudah mendapatkan uang dari berbagai proyek Taman Nasional, diudang ikut pertemuan, disediakan penginapan, transporatasi, konsumsi, uang duduk yang lumayan, demikian informasi yang sering diobrolin oleh warga-warga kampung yang sering diudang menghadiri berbagai pertemuan, he he he ….Orang kampung ditipu, mereka balas menipu, sehingga terjadilah tipu menipu diantara mereka, begitu loh Cantiak, he he he he…jelas Muka Pucat secara panjang lebar ke Udik Cantiak sambil tertawa-tawa sendiri di rumah kontrakannya.

“ahhhhhh saya tidak tertarik dengan rantai tipu menipu tersebut, kalo manusia-manusia itu terus tengelam dalam dunia tipu menipu seperti itu khan lebih berguna bagi kita para setan”, komentar pendek Udik Cantiak melalui sms-nya ke Muka Pucat. “apakah mereka mengadakan refleksi atau evaluasi terhadap konsep dan aplikasi yang dilakukan beberapa tahun silam “, tanya Muka Pucat ingin tahu lebih jauh sekaligus mengalihkan pokok pembicaraan setelah mengetahui Udik Cantiak tidak tertarik dan juga bosan dengan penjelasannya yang panjang lebar, “padahal itu hanyalah dugaan sementara yang belum aku analisis lebih jauh, saya ingin meminta Udik Cantiak bantu menyelidiki dan membuktikan hipĆ³tesis saya, tapi kelihatannya dia tak tertarik,,hmmmmmmmmmm” kata Muka Pucat dalam hati… “si Udik ini memang setan pemalas yang ga mau kerja keras.. pantas aja dia ga pernah dapat medali apalagi kenaikan jabatan di kerajaan setan he he he, bagus juga demikian sehingga lawan tanding ku memperebutkan medali dan perhatian BOS tidak bertambah” lanjut pikiran Muka Pucat sambil menunggu sms balasan Udik Cantiak….

“mana ku tau, saya khan hanya ingin memberi info tentang keberadaan manusia-manusia yang lu cari melalui sebaran informasi dari Buruk Pake” balas Udik Cantiak dengan acuh…“Cantiak yang baek, tolong bantuin saya dong” rayu Muka Pucat dengan lembut melalui smsnya…”ha ha ha kalo ada mau-nya lu mulai berlagak lembut dan baik hati de, boleh aja, tapi sangat tergantung pada seberapa besar imbalan jasa yang bisa kita sepakati” balas Udik Cantiak sambil pikiran serakahnya mulai memikirkan apa jenis bantuan yang diminta Muka Pucat serta imbalan apa yang akan dia minta yang akan dinegosiasikan diantara mereka berdua. “tolong cari informasi sebanyak-banyaknya tentang pertemuan tersebut, misalnya siapa saja yang hadir, apa materi-materi yang didiskusikan sampai dengan detail-detailnya, apa hasil-hasil yang disepakati, bagaimana rencana tindak lanjut mereka, dan lainnya yang bisa lu dapatkan, jika lu bisa dapatkan soft atau hard copy bahan-bahannya akan lebih baik lagi” cepat-cepat Muka Pucat mengirim sms balasan, sambi memikirkan menutup semua peluang informasi yang akan diperoleh Arang Item saat bertugas menggantikan Muka pucat di bulan September. “hmmmmm, saya bersedia… tapi imbalannya apa dong” balas Udik Cantiak sambil terus memikirkan imbalan apa yang akan dinegosiasikan ke Muka Pucat… “he he he dasar setannnnn lu, udah kaya masih aja serakah… dan ingin morotin teman sendiri” sms balasan Muka Pucat….”ha ha ha ha.. lah dari dulu kita khan sama-sama setan, saya setan, kamu pun setan ha ha ha ha, tugas kita adalah memperbanyak setan seperti kita melalui penularan semua sifat kita yang buruk ke manusia sehingga kerajaan setan mendapatkan banyak pengikut yang setia dan akan menjadi budak-budak kita saat jiwa dan roh mereka lepas dari raganya” balas Udik Cantiak panjang lebar sambil jari-jarinya mengelus sebelah wajahnya yang halus mulus berdampingan dengan sebelah wajahnya yang cekot-cekot keriputan dan bersisik.. “ha ha ha ha ha ha” balas Muka Pucat…. “he he he he he” balas Udik Cantiak…… akhirnya sms antar kedua setan tersebut hanya berisi kata kata ha ha ha dan he he he….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JELAJAH INDONESIA. Pulau Rote & Ndana: Menjejaki Negeri Para Leluhur

1 perahu dari Pelabuhan Oeseli, Pulau Rote  Akhirnya, perahu nelayan milik Pak Ardin membawa kami mendekati tepi pantai Pulau Ndana. Tep...