Selasa, 27 Desember 2011

HONGKONG : Perjalanan Yg Meyenangkan dan Luar Biasa


Changi Airport - Singapore
Pada tanggal 18 - 25 Agustus 2011 saya berkesempatan mengunjungi Hongkong dan Macau untuk liburan. Tiket pesawat telah saya pesan beberapa bulan sebelumnya. Agar mendapatkan tiket murah, saya mengunjungi suatu travel fair di Jakarta Convention Center lalu membeli tiket maskapai Singapore Airlines yang dijual cukup murah, yakni Jakarta Hongkong PP hanya sekitar 3 juta. Bayangkan perbandingannya dengan Jakarta-Kupang PP harga normal yang berkisar 4,5 juta. Pembayaran tiket tsb dapat dilakukan dengan cara mencicil berbunga 0% bila menggunakan kartu kredit tertentu. Tentunya kesempatan emas tersebut tidak saya sia-siakan, walau waktu keberangkatan yang masih sekitar 4 bulan kemudian, namun kesempatan mendapatkan tiket murah tidak akan tersedia setiap minggu. Karenanya, saya pun membeli tiket tersebut. Namun, ternyata untuk mendapatkan tiket PP dengan waktu stay yang pendek, misalnya 3 hari atau 4 hari saja tidak bisa dilakukan, karena telah fully booked, sehingga setelah mengecek tanggal-tanggal yang tersedia, akhirnya saya dan travel agent penjual tiket menyepakati tanggal keberangkatan dan kepulangan sebagaimana tersebut di atas yakni sebanyak 8 hari.

the terminal 3
Setelah tiket dibeli, saya lalu mulai membuat itinerary kunjungan dengan cara mencari informasi dari teman maupun website. Ternyata, di internet tersedia sejumlah informasi yang disediakan oleh otoritas Hongkong bagi first visitor to the city yang memudahkan pengunjung mengatur jadwal dan tempat-tempat yang dikunjunginya. informasi tersebut dapat ditemukan di www.discoverhongkong.com, yang tersedia dalam berbagai bahasa. web discoverhongkong tersebut sangat informatif dan membantu karena menyediakan informati lengkap seperti pengurusan visa, tempat2 wisata untuk kunjungan pagi, siang hingga malam hari (night life), transportasi, sampai dengan simulasi rencana kunjungan. Menggunakan dua rujukan, yakni website dan informasi teman-teman, saya lalu membuat agenda kunjungan saya selama 8 hari yang akan disesuaikan dengan kondisi real di lapangan sesampainya saya di Hongkong.


Changi airport
 Karena waktu kunjungan yang cukup lama, akhirnya saya memutuskan untuk mengalokasikan 1 hari kunjungan ke Macau yang dapat ditempuh menggunakan berbagai moda transportasi dari Hongkong, antara lain TurboJet, ferry, kapal hingga pesawat. Setelah agenda selesai disusun, maka perburuan hotel secara online pun di mulai. Berbagai informasi hotel di Hongkong yang tersedia secara online, saya telusuri dan teliti satu persatu selama 2 minggu. Pencarian hotel tersebut mempertimbangkan kemudahan akses ke moda transportasi guna menghemat biaya transportasi. Setelah meneliti selama 2 minggu, akhirnya saya memutuskan menginap di hotel Ibis - yang tentunya berstandar internasional, sehingga saya lebih mudah membayangkan hotel seperti apa yang akan saya tempati di Hongkong. Setelah urusan hotel selesai, saya kembali menelusuri dan meneliti informasi yang tersedia secara online terkait tempat2 wisata yang akan saya kunjungi lalu membuat penyesuaian-penyesuaiannya di agenda yang telah saya buat sebelumnya. Selain itu, saya juga mencari informasi tentang pengurusan visa, cuaca dan juga transportasi publik guna memudahkan akses ke berbagai tempat wisata.

Kunjungan ke Hongkong dan Macau tidak memerlukan visa masuk dengan waktu maksimum kunjungan adalah 30 hari. Karena itu, saya tidak mengurus visa, namun untuk memastikan informasi online tersebut, saya juga mencari konfirmasi dari teman yang telah pernah berkunjung ke kota tersebut, sehingga tidak ragu-ragu lagi. Setelah itu, tiga minggu sebelum tanggal keberangkatan, saya menelpon travel agent untuk memastikan kembali keberangkatan saya sekaligus ketersediaan tempat yang telah saya beli.


moving from terminal 2 to 3
Akhirnya, saya berangkat pada tanggal 18 Agustus pagi menggunakan pesawat SQ yang tiketnya telah saya beli 4 bulan silam. Pesawat transit di Singapore selama 6 jam, namun otoritas setempat tidak mengizinkan saya keluar dari area Airport Changi untuk sekedar jalan-jalan di kota tersebut, dengan pertimbangan waktu transit 6 jam sangat beresiko jika digunakan untuk berkunjung ke kota. Untuk itu, saya diminta tetap di area airport. Beruntunglah airport Changi telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk free internet sehingga waktu tunggu pun terisi dengan berbagai aktifitas dalam airport, termasuk perpindahan antar terminal menggunakan kereta penghubung antar terminal. Oleh karena pesawat yang berangkat ke Hongkong tersedia di terminal 3, maka saya harus berpindah dari terminal 2 ke terminal 3. Namun, perpindahan tersebut sangat mudah, karena informasi tertulis maupun melalui staf informasi airport sangat mudah diakses. Airport Changi Singapure memang harus diacungin 2 jempol untuk pelayanannya terhadap semua orang yang melewatinya. Selain informasi, free internet services, banyak outlet yang menjual berbagai jenis barang, makanan dan juga minuman. Toiletnya juga sangat bersih dan harum. Pokoknya tokcer banget jika dibandingkan dengan airport Soekarno Hatta misalnya. Perbedaannya masih sangat jauh dalam semua aspek. Waktu tunggu yang cukup lama tidak terasa membosankan karena bisa diisi dengan berbagai aktifitas dalam airport. Sekitar pukul 3 siang, saya akhirnya masuk ke pesawat Singapore airlines yang akan berangkat ke Hongkong. TO BE CONTINUED....

JELAJAH INDONESIA. Pulau Rote & Ndana: Menjejaki Negeri Para Leluhur

1 perahu dari Pelabuhan Oeseli, Pulau Rote  Akhirnya, perahu nelayan milik Pak Ardin membawa kami mendekati tepi pantai Pulau Ndana. Tep...