Rabu, 09 Mei 2012

TOURIST SPOTS in HONGKONG : NGONG PING


Ngantri masuk ke cabel car

Saat tiba hari pertama tanggal 18 Agustus, waktu hanya dihabiskan di seputaran hotel Ibis di North Point untuk ekplorasi tempat makan dan minum, serta kios2 untuk kebutuhan seperti sabun, sampo, air mineral dan sejenisnya, termasuk urusan pulsa telpon. Bagi pengguna Iphone, akan sangat dimudahkan karena hampir seluruh penduduk kota ini menggunakan iphone, terlihat saat di MRT maupun seputaran hotel dan restoran.
Hari kedua tanggal 19, eksplorasi tempat wisata pun di mulai. Ngong Ping, merupakan tempat kunjungan pertama untuk menikmati pertunjukan kungfu Shaolin yang terkenal, sekaligus mengunjungi the Giant Budha. Akses ke tempat wisata ini menggunakan kereta kabel seperti di Taman Mini Indonesia Indah. Dari hotel ke t4 ini menggunakan kereta ke stasiun Tung Chung. Selain terhubung dengan kereta gantung ke Ngong Ping dan the Giant Budha, stasiun ini juga terhubung langsung dengan mall besar tempat barang murah. Banyak turis tumpah ruah ke mall ini berburu barang murah. Karena Hongkong adalah kota tanpa pajak, maka kaos Giordano yang di Jakarta seharga 250an ribu, di mall ini bisa dibeli dengan harga 15-19ribu rupiah. jadinya setelah puas jalan2 ke Ngong Ping, saat balik seklian belanja2.  
Perjalanan ke Ngong Ping via udara sangat mengasyikan. Melewati laut, bukit dan gunung hijau. Bisa melihat kota Hongkong dan the Giant Budha. sekitar 10 menit, kereta tiba di Ngong Ping, keluar dari kereta, langsung masuk ke toko souvenir.

Pada jam tertentu, tersedia juga pertunjukan teater tentang perjalanan Budha, Kungsu Shaolin dan teater kera. Saya hanya sempat menikmati perjalanan Budha dan Kungfu Shaolin. Pengunjung harus membeli tiket di tempat penjualan tiket masuk ke Ngong Ping, jika ingin menikmati teater perjalanan Budha dan Kera. Kungfu Shaolin dilakukan di panggung terbuka yang tidak memerlukan tiket.


the Shaolin Kungfu
 Setelah menikmati pertunjukan2 tersebut, maka perjalanan diteruskan ke the Giant Budha yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Ngong Ping village. Di Ngong Ping juga tersedia toko2 souvenir yang berjejer rapi menjual berbagai produk dan juga restoran. Hebatnya, tidak ada sampah yang bertebaran ataupun bau pesing seperti tempat wisata kota tua di Jakarta. Tempatnya ditata apik, bersih dan teratur. Perjalanan ke Giant Budha cukup menguras energi karena harus mendaki ratusan tangga untuk tiba di puncak.



Keringat dan lelah udah pasti, namun setiba di puncak, betapa luar biasanya pemandang yang tersaji. Sepoi2 angin musim panas bersama dengan cerahnya udara dan pemandangan spektakuler telah menghilangkan kepenatan pendakian. Tak berasa, sore hari pun tiba, saya bergegas kembali ke stasiun, antri masuk ke kereta gantung yang membawa saya kembali ke stasiun kedatangan untuk selanjutnya kembali menggunakan kereta dari Tung Chung ke North Point.

JELAJAH INDONESIA. Pulau Rote & Ndana: Menjejaki Negeri Para Leluhur

1 perahu dari Pelabuhan Oeseli, Pulau Rote  Akhirnya, perahu nelayan milik Pak Ardin membawa kami mendekati tepi pantai Pulau Ndana. Tep...