Sabtu, 07 Februari 2015

BARCELONA : Casa Mila, Sangrada Familia dan Park Guel

Depan gerbang Park Guell 
Casa Mila merupakan salah satu karya monumental warisan Antonio Gaudi, selain Sangrada Familia, Park Guell dan karya arsitektur lainnya yang bertebaran di seluruh Barcelona. Saat ini Casa Mila merupakan salah satu karya arsitektur yang masuk dalam world heritage UNESCO. Sebagaimana karya arsitektur Gaudi lainnya. Bangunan berlantai 9 ini keluar dari pakem arsitektur umum abad 19 Eropa berbentuk geometris. Bangunannya penuh lekuk dan liku-liku berbentuk diagonal. Bagian depannya terbuat dari batu yang menjadi kontroversi pada masa itu. Balkon dan jendela-jendela dibuat dari  besi berwarna hitam yang dibentuk menyerupai suluran tanaman merambat. Casa Mila merupakan gabungan 2 bangunan berbeda yang jika dilihat dari atas, bentuknya seperti jaring melengkung ke bawah atau seperti kurva terbalik yang memiliki lubang besar di tengahnya. Lubang tersebut berfungsi memberikan aliran udara segar dan sinar matahari ke atrium Casa Mila yang terbuka ke langit. Cerobong asap dan ventilasinya berwarna krem berbentuk seperti para satria Eropa abad pertengahan atau dapat juga diinterpretasi sebagai kepala naga, patung-patung berbentuk abstrak serta lengkungan-lengkungan seperti goa.

Depan Casa Mila
Casa Mila didesain Gaudi atas pesananan seorang pengusaha bernama Pere Mila i Camps dan istrinya yang bernama Roser Seginon i Artells. Dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1910. Pada tahun 1912, Casa Mila menjadi tempat tinggal suami istri ini sampai akhir hayat mereka. Casa Mila telah berpindah tangan beberapa kali setelah keduanya meninggal. Saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai apartemen, perkantoran, tempat pameran dan juga obyek wisata. Bangunannya terletak di samping suatu pertigaan yang cukup ramai di kota Barcelona. Pada masa pembangunannya, Casa Mila pernah disegel pemerintah Barcelona karena desain dan tingginya melangggar peraturan kota. Setelah mengalami beberapa penyesuaian, akhirnya Casa Mila dapat diselesaikan. Pada masa itu, Casa Mila merupakan suatu bangunan berkonstruksi inovatif, terutama garasi bawah tanah. Interior langit-langitnya berwarna-warni seperti warna-warni Park Guell. Waktu kunjungan dibagi dalam 2 periode, yakni pagi hingga sore dan malam hari dengan harga tiket berbeda. Harga tiket malam hari lebih mahal. Tiket masuk siang hari terbagi dalam 4 kategori, yakni umum sebesar 20,50 euro; 16,50 euro bagi pelajar dan orang cacat; warga Catalonia seharga 12 euro dan anak-anak seharga 10,25 euro. Untuk malam hari hanya ada 2 kategori, yakni kategori umum sebesar 30 euro dan bagi anak-anak seharga 15 euro.

Bagian depan Casa Mila
Setelah puas melihat-lihat dan berfoto, saya berjalan kembali ke halte bis Barcelona City Tour yang terletak sekitar 10an meter dari Casa Mila. Dari depan Casa Mila, saya belok kanan menyusuri pedestarian yang dinaungi pepohonan sehingga mengurangi sengatan sinar matahari yang mulai terik.    Kendaraan umum maupun pribadi hilir mudik di sebelah kiri saya hingga saya tiba di halte. Sekitar 5 menit menunggu, bis pun tiba dan menurunkan beberapa penumpang. Setelah selesai, saya dan para wisatawan lain yang telah menunggu di halte bergegas naik mencari kursi masing-masing. Saya kembali duduk di salah satu kursi dekat jendela lalu memasang earphones dan memulai lagi ritual mendengarkan informasi yang disediakan dalam bis tersebut. Sekitar 10 menit kemudian, bis akan tiba di halte terdekat ke Sagrada Familia. Saya memutuskan turun di halte tersebut untuk mengunjungi Katedral yang telah dibangun 100 tahun lebih, namun belum selesai hingga saat ini.

Saat saya tiba di dekat Katedral Sagrada Familia, antrian telah mengular karena hari telah siang. Saya menyeberangi jalan kecil
Salah satu bagian Sagrada Familia
depan Sagrada Familia lalu bergabung dengan puluhan wisatawan lain yang sedang sibuk melihat-lihat maupun memotret. Panas terik menyengat kulit bersama debu kecoklatan yang beterbangan karena lalu lalangnya para pengunjung di tempat tersebut. Karena Sagrada Familia masih terus dibangun, maka terlihat jaring penahan serpihan kayu, batu dan debu terpasang di sebagian bangunan yang sedang dikerjakan pembangunannya.

Sagrada Familia merupakan suatu gereja Khatolik Roma yang mulai dibangun tahun 1882. Antoni Gaudi mengambil alih pembangunan Katedral tersebut pada tahun 1883 dan mentransformasikan gaya arsitekturnya yang merupakan gabungan gaya senin Nouveau dan Gothic. Pembangunan berjalan sangat lambat karena 3 faktor utama, yakni dananya
Salah satu bagian Sagrada Familia
mengandalkan sumbangan / donasi pribadi, terhalang perang sipil Spanyol pada tahun 1936-1939 serta dikerjakan secara manual oleh para pekerja pa saat awal pembangunan. Bentuk Sagrada Familia diinspirasi oleh Josep Maria Bocabella, pendiri Asosiasi Spritual Para Pengikut Santo Joseph. Pembangunan atap lengkung gereja ini dimulai pada 19 Maret 1882 - pada waktu pelaksanaan festival Santo Joseph - mengikuti disain yang disiapkan arsitek Fransisco de Paula del Villiar yang merencanakan suatu bentuk bangunan gereja bergaya kebangkitan kembali arsitektur Gothic. Pembuatan atap lengkung tersebut diselesaikan pada tanggal 18 Maret 1883 sebelum pengunduran diri Villar yang digantikan oleh Gaudi. Gaudi mengubah desain Sangrada Familia secara radikal - yang terlihat dari bentuk dan arsitektur bangunannya saat ini. Sangrada Familia dilengkapi 18 puncak menara yang terbagi menjadi 12 menara melambangkan 12 rasul atau murid Yesus, 4 menara melambangkan 4 penginjil, yakni Lukas, Matius, Yohanes dan Markus, 1 menara melambangkan Sang Perawan Suci, Maria, Ibu Yesua serta 1 menara yang paling tinggi sebagai lambang Yesus Kristus. Pada Menara tertinggi ini dipasang lambang salib. Diperkirakan Sangrada Familia akan menjadi bangunan gereja tertinggi di dunia saat pembangunannya telah selesai. Rencananya pembangunan gereja ini diselesaikan tahun 2026 sebagai peringatan bagi 100 tahun kematian Gaudi.

Bangunan di samping gerbang Park Guell
Setelah mengambil beberapa foto, saya kembali ke halte untuk melanjutkan perjalanan ke Park Guell - salah satu karya warisan Antoni Gaudi di Barcelona. Matahari sedang sangat terik saat bis yang saya tunggu tiba di halte. Saya cepat-cepat memasuki bis berAC itu saat para turis dalam bus yang turun di halte telah selesai. Sejuknya udara dalam bis sangat menyegarkan. Saya mulai haus, namun saya tidak menemukan penjual minuman di sekitar tempat saya dan para turis lain berkumpul dan mengagumi Sangrada Familia. Waktu tempuh dari Sagrada Familia ke Park Guell lebih lama dibanding dari Casa Mila ke Sagrada Familia. Saat turun dari bis, saya masih harus berjalan sekitar 15 menit dari halte menuju lokasi Park Guell. Untuk menghindari sengatan matahari, saya berusaha berjalan di bawah bayangan bangunan sepanjang pedestarian yang saya lalui. Sekitar 10 menit menempuh perjalanan dari halte, saya tiba di suatu pertigaan. Di pertigaan ini tersedia petunjuk belok kiri menuju Park Guell. Jalanan yang saya lalui sangat lenggang dan sepi. Hanya beberapa sepeda motor yang sesekali melintas. Sekitar 5 menit kemudian saya tiba di satu pertigaan dimana saya harus belok kanan. Jalanan di pertigaan ini lebih ramai dilalui kendaraan pribadi dan umum. Beberapa mini bus terlihat lalu lalang di jalanan tersebut. Tidak jauh dari pertigaan, saya
Salah satu bagian dalam Park Guell
menemukan Park Guell yang sangat terkenal di dunia sebagai salah satu obyek wisata populer di Spanyol. Sebelum menyeberangi jalan depan Park Guell, saya sempatkan membeli minuman dingin yang dijual seorang PKL di pinggir jalan seberang jalan depan gerbang Park Guel. PKL ini merupakan satu-satunya pedagang minuman dan makanan kecil di area tersebut. Kesan semrawut dan kumuh sama sekali tidak terlihat di tempat ini. Semuanya tertara rapi dan teratur. Sangat berbeda dengan kondisi jalan di kota-kota Indonesia yang umumnya diduduki para PKL, terutama di tempat-tempat umum seperti taman.

Dari pintu gerbang Park Guell, saya belok kiri mengambil jalan memutar yang terus menanjak hingga saya tiba di suatu pelataran yang dinaungi pepohonan hijau. Pelataran terbuka ini diapit lorong dengan tiang-tiang penyangga melengkung berwarna krem /coklat muda berbentuk seperti kaki-kaki tenda raksasa yang tidak simetris seperti sarang semut. Tiang-tiang tersebut sepertinya terbuat dari ribuan batu padas berbagai ukuran. Puluhan turis terlihat duduk melepaskan lelah dan bernaung di bawah bayang-bayang pepohonan menghindari sengatan terik matahari. Saya mengamat-amati dan mengagumi tiang-tiang penyangga
Salah satu bagian Park Guell
berbentuk kanopi yang terlihat rumit yang dikerjakan dengan teliti.  Setelah beristirahat sekitar 20 menit di area berkanopi tersebut, saya bangun dan berjalan menurun memasuki suatu jalan tanah berwarna kecoklatan dan berdebu dalam sengatan sinar matahari siang yang sangat terik. Di sebelah kanan saya berdiri semacam tebing / dinding tanah setinggi 2 meteran yang telah dibentuk berlekuk-lekuk seperti dinding gua dalam berbagai jurnal ilmiah maupun film. Sebelah kiri saya adalah hamparan kosong yang diisi berbagai jenis tanaman dan rerumputan. Di suatu sudut jalan yang saya lalu, saya melihat bangunan merah bata berdiri kokoh di sebelah kiri yang ternyata merupakan museum Gaudi. Setelah mengambil beberapa foto, saya terus berjalan menelusuri jalan berdebu di depan saya sampai saya tiba di suatu pelataran terbuka berbentuk bulat berlekuk dan berliku.
Lorong di dalam Park Guell
Pelataran ini dilengkapi semacam bangku taman dari ujung kiri ke ujung kanan yang berbentuk melingkar berlekuk seperti punggung ular atau binatang melata lainnya mengikuti bentuk pelataran. Tempat duduk tersebut diselimuti mosaik berbagai warna dan bentuk yang berkilau dalam sengatan sinar matahari. Saya terus berjalan ke ujung pelataran yang terletak sekitar 10 meter di atas gerbang masuk dan keluar. Nun jauh di horison, laut mediterania berwarna biru terlihat mempesona.  Setelah berfoto di tempat tersebut, saya berjalan keluar menyusuri bagian kiri pelataran sambil menikmati mosaik warna-warni. Tiba di ujung luar pelataran, saya berjalan menuruni tangga ke arah gerbang masuk dan keluar. Di suatu sudut, saya berbelok menuruni tangga lain yang membawa saya ke rangkaian tiang sebesar pelukan orang dewasa dengan tinggi sekitar 7 meter yang menyangga pelataran yang telah saya kunjungi sebelumnya. Tiang-tiang ini juga berwarna tanah. Di ujung atas atau pada langit-langit yang menyangga pelataran diatasnya, pengunjung bisa menikmati lagi mosaik berbagai warna yang membentuk gambar berbagai jenis hewan.

Mosaik di pelataran atas gerbang
Wikipedia menulis Park Guel merupakan refleksi dari talenta seni Gaudi, terutama fase sebagai seorang seniman naturalis pada dekade pertama abad 20. Pada fase ini, sang seniman menyempurnakan gaya personalnya yang terinspirasi dari bentuk-bentuk organisme yang ditemukan di alam. Gaudi mempraktekannya dalam suatu seri solusi struktural baru yang berakar pada kedalaman analisis terhadap bentuk-bentuk geometris yang kedalamnya, para seniman Catalan menambahkan kebebasan kreatif dan suatu imajinasi serta kreasi-kreasi ornamen. Pada desain Park Guell, Gaudi menerapkan semua daya imaginasi artistiknya yang kemudian juga akan menjadi simbol dari gaya seni organiknya yang berpuncak pada pembangunan Sagrada Familia.
Mosaik di tangga depan gerbang Park Guell

Setelah puas berkeliling dan menikmati satu lagi karya monumental Gaudi, saya berjalan keluar menuruni tangga yang tersedia di tempat tersebut menuju gerbang. Di sebelah kanan gerbang saat saya keluar atau sebelah kiri saat saya masuk berdiri suatu bangunan kecil dengan luas sekitar 3x3 meter - semacam pos jaga di gerbang halaman orang-orang kaya atau para pejabat Indonesia - yang berhiaskan mosaik menutupi seluruh bangunan sampai ke atap dan menara kecilnya. Saya mencoba mengintip ke dalam bangunan tersebut yang berhiaskan berbagai relief dari mosaik warna warni. Setelah puas melihat-lihat, saya menyeberang jalan depan taman lalu belok kanan dan berjalan menyusuri trotoar kembali ke halte bis Barcelona City Tour. Saya mampir ke beberapa toko dan kios souvenir di jalan yang saya lalui untuk melihat-lihat dan juga membeli magnet kulkas dan snow ball Barcelona sebagai benda kenangan saya telah pernah berkunjung ke Barcelona. Saya memutuskan kembali ke kawasan Catalunya guna menyusuri jalan La Ramblas menuju monumen Colombus di tepi pantai Barcelona.

Bersambung...

Jalan menuju Park Guell


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JELAJAH INDONESIA. Pulau Rote & Ndana: Menjejaki Negeri Para Leluhur

1 perahu dari Pelabuhan Oeseli, Pulau Rote  Akhirnya, perahu nelayan milik Pak Ardin membawa kami mendekati tepi pantai Pulau Ndana. Tep...