Saat tiba di hotel, hari telah malam, karena itu saya memutuskan untuk makan malam lalu beristrahat saja. Eksplorasi Hongkong dimulai keesokan harinya tanggal 19 Agustus 2011. Setelah selesai sarapan, saya keluar hotel lalu mulai eksplorasi daerah sekitar hotel di North Point. Selain stasiun kereta yang hanya berjarak beberapa meter dari Hotel, depan hotel juga terdapat terminal bus yang cukup tenang, tidak sesibuk terminal2 bus di Jakarta. Selain terminal, nampak pula dermaga, tempat kapal2 berlabuh, namun saya hanya mengamati saja tanpa masuk dan eksplorasi lebih jauh. Saya juga menjajaki daerah sekitar untuk mengetahui tempat2 belanja kebutuhan sehari-hari, seperti warung-warung kelontong di Jakarta. Ternyata belanja kebutuhan sehari-hari tersebut dapat dilakukan di Seven Eleven yang betebaran di seluruh Hongkong. Belanja di Seven Eleven juga dipermudah dengan menggunakan Octopus Card yang juga digunakan untuk pembayaran tiket kereta, bus dan trem. Sistem pembayarannya telah terintegrasi sehingga memudahkan para pengguna kartu tersebut untuk membayar transportasi publik dan juga belanja kebutuhan sehari-hari di warung-warung kelontong di seantero Hongkong.
Eksplorasi hari 1 tanggal 19 Agustus adalah tempat wisata pegunungan bernama Ngong Ping Hong. Semua tempat wisata alam dan juga belanja di Hongkong terhubung dengan kereta dan juga bus-bus yang nyaman. Kereta adalah moda transportasi yang paling mudah digunakan oleh turis, karena dengan bermodalkan peta Hongkong yang tersedia di Airport, turis dapat berkeliling ke seluruh Hongkong.
Aku, Sang Penjelajah#Langit itu ayahku#Bumi itu ibuku#Gunung-gunung itu kakaku#Lautan samudera itu adikku#Sungai ngarai itu sodaraku#Padang-padang itu sodariku#Hutan rimba belukar itu temanku#Tebing-tebing itu sobatku#Bintang-gemintang itu kekasihku#Mentari pagi itu pujaanku#Surya senja itu cintaku##Aku, Sang Penjelajah#Perjalanan itu ibadah#Berkelana itu doa#Mengasoh itu kidung##Aku, Sang Penjelajah#Tak terikat waktu#Tak terkurung ruang#Tak terpaku tempat##Aku, Sang Penjelajah#Akan ku daki..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
JELAJAH INDONESIA. Pulau Rote & Ndana: Menjejaki Negeri Para Leluhur
1 perahu dari Pelabuhan Oeseli, Pulau Rote Akhirnya, perahu nelayan milik Pak Ardin membawa kami mendekati tepi pantai Pulau Ndana. Tep...
-
Ini juga posting JADUL tahun 2007. Saat bongkar-bongkar blog baru ketahuan kalo posting ini belum dipublikasikan pada tahun 2007... lama am...
-
Saya menulis esai ini pada 12 September 2005 yang dipublikasikan salah satu milis lingkungan Indonesia. Tulisan ini saya temukan kembali mel...
-
Kemah Tabor di Mataloko Saya memilih sarapan roti lapis telur dadar bersama kopi Bajawa. Yudi dan Mako memilih nasi goreng bersama kopi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar