Kamis, 28 Juli 2011

RESEP IKAN LAWAR PARITI

Resep ini merupakan modifikasi dan pengembangan dari resep tadisional ikan lawar khas Kupang.

BAHAN-BAHAN

1. Ikan Teri (1/2 kg)
2. Daun Kemangi (1 ikat)
3. Daun Ketumbar (1 ikat)
4. Daun Bawang (batang kecil 1 ikat)
5. Daun Mint (1/2 ikat)
6. Bawang Putih (10 - 15)
7. Bawang Merah (10 - 15)
8. Cabe rawit (secukupnya)
9. Royco (1 seondok teh)
10. Gula pasir (1 sendok makan)
11. Garam (secukupnya).
12. Jeruk nipis (10 - 15 buah)

CARA BUAT:
Ikan teri dikeluarkan kepala dan isi perutnya lalu dicuci bersih. Daun ketumbar, kemangi dan mint diprintil dan dipilih yang segar lalu dicuci bersih. Daun bawang disiangi lalu di cuci bersih dan di potong-potong sepanjang 2 -3cm. Bawang putih dan bawang merah dibersihkan, dicuci lalu diiris sesuai selera. Cabe rawit dibersihkan, dicuci bersih lalu diulek halus sambil diberi garam dan royko secukupnya. Jeruk nipis dicuci bersih, dipukul-pukul menggunakan gagang pisau, lalu dipotong dan diperas sambil disaring menggunakan sendok makan, bijinya dibuang.

Campurkan cabe ulek dan jeruk nipis sampai merata dalam 1 wadah, kemudian masukin ikan teri bersih lalu dicampur jadi satu. Campurkan bawang merah, bawang putih, daun ketumbar, kemangi, mint dan daun bawang menjadi satu lalu diaduk agar bercampur satu sama lain. Lalu campurkan keduanya (campuran ikan teri cabe dan daun2an tersebut) menjadi satu. Diaduk-aduk lalu biarkan sekitar 5 menit. Lalu tambahkan garam secukupnya dan gula pasir. Diaduk hingga tercampur menjadi satu. Diaduk setiap 1 jam. Diamkan minimal selama 4 jam guna fermentasi ikan oleh jeruk nipis dan bahan lainnya.

Setelah itu, ikan lawar siap dimakan bersama nasi hangat atau jagung bose khas Timor :). Lebih nikmat lagi jika disajikan bersama daging Se'I sapi dari Kupang.

CATATAN:
1. Jangan menggunakan wadah stainless ataupun aluminium sebagai media penyimpanan ikan lawar karena akan beroksidasi menjadi racun.
2. Porsinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. misalnya untuk porsi 2 orang, ikan dan bahan lainnya dapat dikurangi.

Selasa, 12 Juli 2011

TIPS : Jalan-Jalan ke Italy

Untuk acara kantor, maka pada tanggal 13 - 19 June 2011, saya berkesempatan ke Italy mengikuti acara International Forum on Aid Effectiveness di Kota Foligno, Italy. Selain ke Foligno, saya juga mengunjungi Florence (Firenze sebutan orang Italy untuk kota tersebut) dan juga bermalam di Roma selama 2 malam, yakni pada hari tiba dan akan kembali ke Jakarta.

Penerbangan Jakarta - Roma berlangsung selama sekitar 15jam karena adanya perbedaan waktu yang

Dubai Airport
  cukup panjang, yakni sekitar 6 jam. Penerbangan menggunakan maskapai Emirates tersebut transit di Dubai sekitar 5 jam. Dengan demikian total waktu yang dihabiskan adalah sekitar 21 jam. Berangkat pukul 00.45am waktu Jakarta dan tiba di Roma pukul 13.30 waktu Roma tentunya, dengan transit di Dubai

Dari airport Leonardo Da Vinci ke Kota Roma masih sekitar 25kilo yang dapat ditempuh menggunakan 2 moda transportasi, yakni kereta, bus dan taxi. Di lokasi airport, setelah keluar dari area klaim bagasi, tersedia loket 2 loket informasi, yakni 1 bersifat umum untuk menanyakan apa saja, dan yang ke-2 bersifat khusus untuk para pengguna taxi. setelah berdiskusi cukup lama dengan teman seperjalan tentang apa yang harus digunakan dari airport ke kota Roma, akhirnya kami memutuskan menggunakan taxi. Untuk itu, saya lalu beranjak ke loket informasi taxi menanyakan harga yang harus dibayar dari airport ke hotel. Sebenarnya kami tidak punya hotel yang pasti di kota Roma saat tiba di Leonardo Da Vinci Airport. Beruntunglah saat masih di Jakarta, saya sempat search beberapa hotel - yang menurut teman saya orang Italy adalah cari hotel dekat central station alias Roma Termini. Menggunakan referensi tersebut, saya mendapatkan 2 hotel via internet di Jakarta, namun tidak pasti apakah kami berdua akan menginap di hotel tersebut atau tidak. Akhirsnya, saya dan teman sepakat untuk coba saja go show ke hotel Select yang menurut informasi internet terletak sekitar 500 meter dari Roma Termini / central station.


Train station in Foligno
 Petugas loket lalu menggunakan google.com mencari letak hotel tersebut di kota Roma, lalu menginformasikan kepada saya berapa harga yang akan harus kami bayar jika menggunakan taxi. Harga tersebut adalah kisaran saja, karena taxi yang kami gunakan adalah taxi meter - yang ternyata hasilnya tidak terlalu jauh dari perkiraan yang diberikan oleh petugas hotel, yakni sekitar 45 Euro. Bersama tip yang kami berikan ke sopir taxi, total yang kami bayar adalah 50 Euro. Tentunya, termasuk harga yang cukup mahal jika dibandingkan dengan ongkos taxi dari Airport Sukarno Hatta ke tengah kota Jakarta mungkin hanya menghabiskan sekitar 150 ribu rupiah. Sementara di Roma, kami harus membayar sekitar 13ribu rupiah x 50 euro = 650 ribu rupiah. Mahal khan?.

anyway, sesuai dengan judul tulisan ini yakni TIPS, maka berikut adalah tips saat anda yang membaca blog ini akan ke Eropa baik karena berlibur ataupun karena urusan kerjaan, tapi anda punya waktu untuk jalan-jalan sekitar beberapa jam, terutama di Italy, yakni:
1. Cari hotel sekitar central station / Roma Termini. Dekat stasiun pusat tersebut bertebaran berbagai hotel butik dari harga 1 juta sampe dengan 3 jutaan per malam. Di tambah pajak per kepala per malam 2 euro.

2. Jika menggunakan kereta dari Airport, maka jangan lupa validasi tiket kereta yang telah anda beli di kotak berwarna kuning yang terletak di jalur kereta yang akan anda naiki. Jika anda lupa memvalidasi tiket tersebut, anda akan didenda, tidak peduli apakah anda orang baru sehingga belum mengetahui aturannya.

3. Untuk tiket kereta dapat dibeli di kios majalah, loket khusus penjualan tiket khusus untuk tiket kereta airport ke Roma Termini atau sebaliknya. Harganya fix, yakni sebesar 14 euro sekali jalan. Untuk kereta antar kota ataupun antar negara tersedia di lokel penjualan dan di mesin penjualan self service oleh pembeli. Selain kereta Leonardo Express yang murah yang berangkat setiap 30 menit, tersedia juga kereta Eurostar yang lebih mahal dan hanya berangkat pada jam-jam tertentu. Informasi tentang kereta Leonardo Express dapat dengan mudah ditemukan di internet melalui google mesin pencari tentunya.

4. Pada umumnya tulisan di tempat2 umum adalah dalam bahasa Italy. Demikian juga di tiket kereta. Karena itu, sebaiknya anda mengantongi kamus jika berjalan-jalan tanpa tour guide.

5. Makanan umum yang tersedia adalah roti dan pizza dalam berbagai ukuran dan bentuk serta isinya pun macam-macam seharga 3 - 5 euro. Harga makanan di restoran lebih mahal, yakni berkisar 10 - 15 euro sekali makan, sudah termasuk air minum kemasan.

6. Bawalah saus tomat dan cabe sendiri, jika anda ingin makannnya berasa seperti makanan di Indonesia, karena hampir dapat dipastikan bahwa saus tersebut tidak dapat ditemui di outlet-outlet penjualan makanan di pinggir jalan. Di restoran pun hanya tersedia sous tomat yang rasanya beda jauh dengan di Indonesia.

7. Waspada terhadap pengemis yang bergaya seperti pengunjung mall di Indonesia.


A corner in Foligno
 8. Semua petunjuk arah dll di tempat-tempat umum tertulis dalam bahasa Italy. Karena itu bawalah kamus jika anda berjalan sendiri atau hanya ber 3. Bukan group yang menggunakan tour guide. Jika anda ingin bertanya, sebaiknya bertanya di Hotel tempat anda nginap. Tidak di jalan, karena orang yang ditanyai di jalan ataupun stasiun cenderung menghindar, mungkin karena alasan bahasa ataupun alasan lainnya. Umumnya orang Italy tidak berbahasa Inggris. Bahkan di hotel pun sangat terbatas bahasa Inggrisnya, apalagi hotel sekelas Ibis Slipi di Jakarta. Hotel di luar kota Roma akan lebih parah, karena bahasa Inggrisnya sangat minim.

9. Wapada terhadap orang-orang yang dengan ramah menawarkan jasanya untuk membantu membeli tiket metro/subway karena mereka akan meminta tip setelah tiket anda peroleh. Mereka bukan petugas penjaga tempat penjualan tiket, tapi orang-orang yang ingin mendapatkan duit dengan cara membantu membelikan anda tiket di mesin-mesin penjualan tiket.

10. Jika anda tidak berkenan memberikan tip pada orang yang menawarkan jasa angkut koper saat anda naik kereta Leonardo Da Vinci dari Roma Termini ke Airport, maka usahakan menolak tawarannya dengan ramah. Biasanya mereka telah berdiri di pintu masuk, lalu menawarkan jasa mengangkat koper anda ke tempat penyimpanan koper, kemudian dia akan berkeliling meminta tip di gerbong. Jika anda menerima tawarannya, maka minimal anda harus menyediakan 1 euro sebagai tip atas jasanya.


The colloseum in Rome
 11. Hati-hati ke toilet umum di Roma Termini station, jika anda berjalan sendiri atau hanya berdua. Karena ada kemungkinan anda akan ditolak, jika anda bukan berkulit orang Eropa, tidak semua petugas berperilaku seperti itu. Hari pertama saya bisa menggunakan toilet umum dengan membayar 70 sen, namun hari berikutnya saya dipimpong oleh petugas yang menjaga. Saat saya akan masuk, petugasnya dalam bahasa Italy menunjuk ke toilet sebelah, saat saya ke toilet sebelah, petugas di situ menunjuk saya ke toilet sebelah dimana saya telah ditolak sebelumnya. Jika anda naik kereta antar kota, maka hal yang sama mungkin saja dapat menimpa anda, karena tidak semua orang Italy merasa nyaman duduk berdampingan dengan orang yang kulitnya berbeda, apalagi tidak bisa berbahasa Italy.

12. Jika anda Muslim, maka anda harus waspada terhadap makanan, karena tidak semua makanan yang dijual adalah halal untuk Muslim.

13. Tiket metro/subway seharga 1 euro dapat juga digunakan untuk bus juga, demikian sebaliknya. masa valid tiket tersebut adalah selama 70 menit yang dihitung dari saat anda melakukan validasi tiket tersebut di mesin validasi di bus ataupun di metro.

14. Waspada terhadap para pencopet (pick pockets di bis terutama), semua teman dan juga orang hotel selalu mengingatkan saya tentang hal tersebut.


At St. Peter in Vatican City
 15. Jika anda ingin mengunjungi Vatikan dan masuk sampai ke dalam gereja ataupun museum, maka usahakan datang pagi-pagi. Jam 9am, antrian sudah mengular. Akes ke Vatikan paling murah adalah mengunakan metro/subway dan bis dari Roma Termini. Bis yang dapat anda gunakan adalah nomor 40 dan 46 yang tersedia di area bis di Roma Termini station.

16. Jam check out hotel adalah 11am ato 12. Kalo anda masih punya waktu untuk jalan-jalan, maka bagasi anda dapat ditinggalkan di loby hotel, tentunya sepengetahuan dan seizin hotel. Dijamin aman.

17. Makan pagi di hotel tempat saya nginap, semuanya disajikan dalam bentuk dingin. Hanya minumunya yang tersedia 2 pilihan, yakni dingin dan hangat/panas.

18.Jika anda ingin ke negara lain di Eropa menggunakan kereta, maka dapat dipastikan biaya yang anda keluarkan akan lebih mahal dibanding menggunakan pesawat. Budget flight ke negara-negara Eropa tersedia informasinya di internet, dan anda dapat membeli tiket secara online.


between Metro Station and the Colloseum
 19. Jika anda menggunakan kereta ke kota-kota lain di Italy, atau ke negara lain di Eropa, anda harus memperhatikan nomor kereta yang terpampang di sign boards yang dapat dilihat dengan mudah karena tersedia di beberapa tempat. Jangan terkecoh dengan nama kota. Saya hampir ketinggalan kereta ke Florence, karena menunggu kereta yang akan ke Florence. Padahal kereta yang akan saya tumpangi, yakni Eurostar akan menuju Milan yang transit di Florence/Firenze.

20. Nomor kereta yang akan berangkat akan muncul di sign boards 15 menit sebelum keberangkatan.

21. Tidak semua petugas di tempat-tempat umum seperti airport dan stasiun kereta bersedia melayani anda dengan ramah, sebagaimana cara orang Indonesia melayani orang asing yang bertanya. Karena itu usahakan untuk melayani diri anda sendiri alias mandiri.

Demikian tips yang dapat saya bagikan dari pengalaman perjalanan saya ke Italy beberapa waktu lalu.

Semoga bermanfaat

JELAJAH INDONESIA. Pulau Rote & Ndana: Menjejaki Negeri Para Leluhur

1 perahu dari Pelabuhan Oeseli, Pulau Rote  Akhirnya, perahu nelayan milik Pak Ardin membawa kami mendekati tepi pantai Pulau Ndana. Tep...